Pemeliharaan Terumbu Karang
Garnis Cahya (16) dan Primanda Febrianty (30)
Terumbu karang adalah ekosistem laut yang memiliki
keanekaragaman jenis ikan. Ikan-ikan khas terumbu karang antara lain ikan nuri,
ikan ras, ikan damsel, ikan kambing, ikan tang, bulet murena, ikan trigger,
ikan hiu karang sirip hitam, ikan bidadari cicin biru, dan lain-lain. Terumbu
karang dibentuk oleh polip-polip (hewan karang) selama ribuan tahun. Karang
memperoleh banyak energi dan oksiden langsung dari zooxanthellae (jenis alga). Dan alga pun mendapat tempat berlindung
dari pemangsa. Dalam ekosistem terumbu karang, ada karang keras dan lunak. Sekitar
600 spesies karang keras di Asia Tenggara, dan tumbuh menjadi ragam bentuk dan
warna yang indah. Penyebaran terumbu karang terbatas, hanya diantara 30° LU dan
30° LS atau daerah tropika dan subtropika. Lautan yang memiliki terumbu karang
paling luas adalah Samudra Pasifik dengan 335.000km².
Ancaman kerusakan terumbu karang karena perilaku
masyarakat. Diantaranya eksploitasi terumbu karang secara berlebihan,
penambangan pasir pantai, pencemaran laut, dan lain-lain. Itu semua menyebabkan
terumbu karang berkurang. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
menyebabkan terumbu karang hancur hanya demi mendapatkan keuntungan yang besar.
Di Indonesia, luas terumbu karang sekitar 51.000km², namun pengelolaan dan
perlindungan terhadap terumbu karang tidak maksimal. Sebagian besar mata
pencaharian masyarakat adalah nelayan. Penangkapan ikan yang salah menyebabkan
rusak dan berkurangnya ekosistem terumbu karang. Kerusakan ekosistem karang
akan meningkatkan abrasi pantai.
Manfaat terumbu karang sangat banyak dan
menguntungkan, yaitu mencegah abrasi pantai, untuk penelitian , tempat
pariwisata dan rekreasi bagi masyarakat dan warga asing (turis).
Pelestarian terumbu karang salah satunya melakukan
pemantauan menggunakan metode LIT. Penaggulangan, memberlakukan Undang-Undang,
AMDAL, Perlindungan.
Terumbu karang akan sehat, jika masyarakat
mempunyai kesadaran untuk melestarikan terumbu karang. Pemerintah melakukan
pemantauan yang intendif dan perbaikan secara cepat. Jaga Bumi ! Jaga Terumbu
Karang !
0 komentar:
Posting Komentar