SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI EDENSOR
Novel berjudul Endesor ini merupakan bagian
dari serangkaian seri tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Endesor
sendiri merupakan rangkaian ke tiga. Tokoh utama pada novel ini masih Ikal dan
juga Arai, sepupunya. Secara umum novel ini bercerita mengenai kehidupan
pendidikan Arai juga Ikal yang berhasil melanjutkan kuliahnya di Eropa. Sebelum
berangkat ke sana ,
mereka berpamitan pada gadis pujaan mereka yakni Zakia Nurmala juga A Ling.
Meski Zakia cuek menanggapi kepergian Arai, tetapi gadis itu tetap terbawa di
hatinya. Demikian pula dengan Ikal. Meski tak bertemu dengan A ling, ia tetap
memendam cinta.
Arai dan Ikal
menempuh hampir 16 jam perjalanan dari Indonesia menuju Belanda.
Sesampainya di Belanda, mereka berdua dijemput seorang wanita berparas menawan
bernama Mrs. Famke Somers yang mengantarkannya ke sebuah flat sewaan tempat
mereka akan menginap. Sayangnya, karena kesalahpahaman mereka berdua diusur
dari tempat tersebut dan menghabiskan malam pertama di taman kota di tengah kedinginan yang menusuk tubuh.
Udara tak bersahabat tersebut bahkan membuat Ikal seolah sekarat. Keesokan
harinya, mereka berjalan-jalan ke pusat kota .
Namun dengan penampilan mereka yang kusut, banyak petugas yang menaruh curiga
dan menggeledah mereka berdua. Pertolongan kemudian datang setelah Erika,
sekretaris Dr. Woodward ditugaskan menjemput mereka dan mengantarkannya kembali
ke flat. Seminggu di flat, mereka memutuskan berangkan ke Perancis untuk
mencari apartemen tempat tinggal sekaligus mengunjungi menara Eifel
yang legendaris itu. Selang beberapa
waktu, perkuliahan dimulai. Mereka dipertemukan orang-orang dari berbagai
bangsa. Ikal bertemu dengan seorang gadis Jerman bernama Katya yang memiliki
rupa sempurna. Katya kemudian menjalin kasih dengan ikal. Hanya saja, rasa
cintanya pada A Ling membua Ikal tak sanggup menjalani kisah tersebut lebih
lama. Ia akhirnya memutuskan untuk berteman saja dengan Katya. Ikal memang
sangat mencintai A Ling. Sayangnya ia tak tahu dimana keberadaan wanita bermata
segaris itu. Ia hanya tahu A Ling meneruskan sekola tata busananya. Bisa saja
di Singapura, di Afrika atau bahkan Eropa. Ikal sangat ingat, ia pernah membaca
novel yang berkisah tentang sebuah kampung indah bernama Endesor. A Ling sangat
ingin ke tempat tersebut.
Dalam perjalanan masa kuliah, Ikal dan teman-temannya dilingkupi kebosanan sehingga mereka memutuskan untuk melakukan taruhan mengelilingi Eropa selama 3 bulan. Siapa yang mampu mengelilingi Negara terbanyak adalah pemenangnya. Taruhan tersebut sebenarnya membuat tujuan lain Ikal terlaksana, yakni mencari A Ling. Mereka memulai perjalanan dari Belanda.Bersama
Arai , ia berhasil
mengelilingi beberapa Negara cantik di Eropa. Sayangnya, Arai terserang
penyakit pernapasan akut sampai-sampai ia harus dipulangkan ke Indonesia .
Akhirnya Ikal memutuskan kembali ke apartemennya di Perancis. Ia disambut kabar
murung bahwa dosen pembimbingnya akan segera pensiun dan ia disarankan ikut
bersamanya ke sebuah tempat bernama Sheffield di Inggris. Di dalam perjalanan
ia melewati sebuah desa yang sangat indah dan memutuskan untuk singgah. Ia tak
tahu nama tempat itu, dan saat bertanya ia terkejut sebab tempat itu bernama
Endesor.
Dalam perjalanan masa kuliah, Ikal dan teman-temannya dilingkupi kebosanan sehingga mereka memutuskan untuk melakukan taruhan mengelilingi Eropa selama 3 bulan. Siapa yang mampu mengelilingi Negara terbanyak adalah pemenangnya. Taruhan tersebut sebenarnya membuat tujuan lain Ikal terlaksana, yakni mencari A Ling. Mereka memulai perjalanan dari Belanda.
Unsur Intrinsik-Ekstrinsik
A. Unsur
Intrinsik
1) Tema:
Petualangan dua orang bersaudara dalam mencapai cita-cita dan mencari cinta
2) Penokohan
dan Watak
1) Ikal:
· Pintar
( Aku dan Arai menerima surat
pengumuman tes beasiswa itu di Belitong(hal 45))
· Nakal
(Nakalku makin menjadi. Aku blingsatan mencari diriku sendiri, tersesat dalam
ide-ide yang sinting. (hal 23))
· Iseng
(Kedua, adalah kenakalan yang kusembunyikan jauh di dalam hati, sehingga
Maurent sendiri tak tahu bahwa aku seelalu berusaha agar dia menyebut namanya
berulang-ulang.(hal 83)
· Setia
(Aku merindukan A Ling, rindu pada senyumnya,…Aku ingin bertemu, tapi ia masih
raib(hal 160))
2) Arai:
2) Arai:
· Gigih(Arai
kembali bersemangat menimbuniku dengan daun-daun rowan sambil tertawa
terkekeh-kekeh(hal 65))
· Setia
(Tanggal 14 September adalah ulang tahun Zakiah. Inilah sumber gundah gulana
itu. Sungguh setia cinta dalam hati Arai(hal 230))
3) Stansfield:
3) Stansfield:
Sombong( Banyak
yang heran bagaimana aku bisa akrab dengan Stansfield yang sengak itu(hal 97))
4) Townsend:
Keras kepala(Karena
itu, orang-orang Vermont
terkenal keras kepala hingga lahir julukan Vermont Stubborn. Nah , Virginia lahir dari
keluarga Vermont
tulen(hal 97))
5) Ninochka:
Pemalu (Bukan hanya
karena penampilan udiknya, sifat pemalunya, atau olahraga anehnya, tapi juga karena penyakit bengeknya ya ng parah(hal 107))
6) Mashood
· Fanatik
(Mashood benar-benar mengagumi sang Imam (hal 238))
· Ramah
(“Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.” (hal 237))
· Jenaka
(Namanya Mashood. Tubuhnya tambun, wajahnya licin, bulat, dan jenaka. (hal
237)) 7) Simon Van Der Wall :
Tega/tidak peduli pada nasib orang lain.
Latar
a) Tempat
Tanjung Pandan (Dua
minggu berikutnya aku harus ke Tanjong Pandan mengikuti ujian sekolah. (hal 4))
Prancis(Prancis
belum bangun ketika kami tiba di terminal bus Galliani(hal 77))
Italia(Penampilan
kami yang paling mengesankan adalah di Fontana de Trevi, Roma (hal 248))
Rusia(Dengan
menumpang bus sayur atau diam-diam melompat ke gerbong kereta minyak, kami
sampai ke Moskwa(hal 197))
Spanyol (Di Spanyol
aku ternganga di bawah kubah Sagrada Familia, aku merasa seperti berada di
dalam kerajaan kaum lelembut.(hal 269))
Islandia (kami ke
Islandia, jauh dan harus naik feri(hal 194))
Swiss (Swiss, gemah
ripah loh jinawi. Pada setiap sudut tercermin kekayaannya. Kami menyusuri avenue di
Interakun, sebuah mobil Bentley menepi dan menekan klakson hati-hati. (hal
233))
Inggris (Bus
antarkota national express membawaku ke Sheffield, di Midland,
wilayah tengah Inggris, dekat Manchester, Birmingham, dan Leeds.(hal 283))
Perbatasan
Nigeria-Mali (Di perbatasan Nigeria
dan Mali kami menjumpai
serombongan kafilah pedagang yang akan melintasi Gurun Sahara
menuju Burkuni(hal 266))
Yunani (Dewi
Fortuna tertawa lebar, sampai terbahak-bahak, ketika kami sampai di Akropolis,
Yunani. (hal 212))
Negara-negara
Balkan (Sekonyong-konyong, nasib kami berbaik di negeri Balkan. (hal 217))
b) Waktu
Minggu pagi(kami
bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta naik Fokker 28 dari bandara perintis
Buluhtumbang di Tanjung Pandan (hal 48))
Waktu Sholat Jum’at
(usai khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab, jemaah berdiri untuk shalat
jum’at, berdesakan (hal 242-243))
Malam terakhir di
Jerman (Malam terakhir di Jerman, kami membungkus diri dalam sleeping bag,
tidur di sudut stasiun Kӧln.(hal 193))
4) Alur
Campuran (Maju
dengan adanya flashback).
5) Sudut
Pandang
Orang pertama,
sebagai pelaku utama.
6) Amanat
· Tak
ada yang terjadi secara kebetulan
· Hidup
itu penuh tantangan dan rintangan
· Bergaul
dengan siapapun juga, kita tetaplah diri kita sendiri.
· Tertawalah,
karena dunia akan tertawa bersamamu dan jangan bersedih karena kamu hanya akan
menangis sendirian.
· Bermimpilah,
karena TUHAN akan memeluk mimpi-mimpi itu.
.
Kenakalan di masa lalu membuat kita menemui karma di masa depan.
B. Unsur
Ekstrinsik
Ø Nilai
Sosial(Meskipun kami saling bersaing tajam, semuanya hanya secara akademik.
Setelah pertempuran ilmiah habis-habisan, kami menghambur ke kafe
mahasiswa Brigandi et Bougreesses(hal 111))
Ø Nilai
Ekonomik(Kami memasuki Belomorsk dalam keadaan bangkrut(hal 197))
Ø Nilai Bahasa
(Belakangan kami tahu, oik adalah cara orang Belanda menyebut hai.(hal
53))
Ø Nilai
nasionalisme (Anggun membuatku bangga menjadi orang Indonesia (hal 87))
Ø Nilai agama
(Aku lebih kaget lagi karena suara amin itu hanya sendiri, sebab mazhab yang
dianut jemaah masjid ini hanya mengucapkan amin dalam hati.(hal 243))
n Nama : Nabiilah Syaafiyah
Kelas : 12 IPS 1
0 komentar:
Posting Komentar