Selasa, 30 September 2014

unsur intrinsik dan entrinsik novel Laskar Pelangi Edensor

SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI EDENSOR

Novel berjudul Endesor ini merupakan bagian dari serangkaian seri tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Endesor sendiri merupakan rangkaian ke tiga. Tokoh utama pada novel ini masih Ikal dan juga Arai, sepupunya. Secara umum novel ini bercerita mengenai kehidupan pendidikan Arai juga Ikal yang berhasil melanjutkan kuliahnya di Eropa. Sebelum berangkat ke sana, mereka berpamitan pada gadis pujaan mereka yakni Zakia Nurmala juga A Ling. Meski Zakia cuek menanggapi kepergian Arai, tetapi gadis itu tetap terbawa di hatinya. Demikian pula dengan Ikal. Meski tak bertemu dengan A ling, ia tetap memendam cinta. 
Arai dan Ikal menempuh hampir 16 jam perjalanan dari Indonesia menuju Belanda. Sesampainya di Belanda, mereka berdua dijemput seorang wanita berparas menawan bernama Mrs. Famke Somers yang mengantarkannya ke sebuah flat sewaan tempat mereka akan menginap. Sayangnya, karena kesalahpahaman mereka berdua diusur dari tempat tersebut dan menghabiskan malam pertama di taman kota di tengah kedinginan yang menusuk tubuh. Udara tak bersahabat tersebut bahkan membuat Ikal seolah sekarat. Keesokan harinya, mereka berjalan-jalan ke pusat kota. Namun dengan penampilan mereka yang kusut, banyak petugas yang menaruh curiga dan menggeledah mereka berdua. Pertolongan kemudian datang setelah Erika, sekretaris Dr. Woodward ditugaskan menjemput mereka dan mengantarkannya kembali ke flat. Seminggu di flat, mereka memutuskan berangkan ke Perancis untuk mencari apartemen tempat tinggal sekaligus mengunjungi menara Eifel yang legendaris itu. Selang beberapa waktu, perkuliahan dimulai. Mereka dipertemukan orang-orang dari berbagai bangsa. Ikal bertemu dengan seorang gadis Jerman bernama Katya yang memiliki rupa sempurna. Katya kemudian menjalin kasih dengan ikal. Hanya saja, rasa cintanya pada A Ling membua Ikal tak sanggup menjalani kisah tersebut lebih lama. Ia akhirnya memutuskan untuk berteman saja dengan Katya. Ikal memang sangat mencintai A Ling. Sayangnya ia tak tahu dimana keberadaan wanita bermata segaris itu. Ia hanya tahu A Ling meneruskan sekola tata busananya. Bisa saja di Singapura, di Afrika atau bahkan Eropa. Ikal sangat ingat, ia pernah membaca novel yang berkisah tentang sebuah kampung indah bernama Endesor. A Ling sangat ingin ke tempat tersebut. 
Dalam perjalanan masa kuliah, Ikal dan teman-temannya dilingkupi kebosanan sehingga mereka memutuskan untuk melakukan taruhan mengelilingi Eropa selama 3 bulan. Siapa yang mampu mengelilingi Negara terbanyak adalah pemenangnya. Taruhan tersebut sebenarnya membuat tujuan lain Ikal terlaksana, yakni mencari A Ling. Mereka memulai perjalanan dari Belanda. Bersama Arai, ia berhasil mengelilingi beberapa Negara cantik di Eropa. Sayangnya, Arai terserang penyakit pernapasan akut sampai-sampai ia harus dipulangkan ke Indonesia. Akhirnya Ikal memutuskan kembali ke apartemennya di Perancis. Ia disambut kabar murung bahwa dosen pembimbingnya akan segera pensiun dan ia disarankan ikut bersamanya ke sebuah tempat bernama Sheffield di Inggris. Di dalam perjalanan ia melewati sebuah desa yang sangat indah dan memutuskan untuk singgah. Ia tak tahu nama tempat itu, dan saat bertanya ia terkejut sebab tempat itu bernama Endesor. 

Unsur Intrinsik-Ekstrinsik  
A.   Unsur Intrinsik
1)    Tema: Petualangan dua orang bersaudara dalam mencapai cita-cita dan mencari cinta
2)    Penokohan dan Watak
1) Ikal:
·        Pintar ( Aku dan Arai menerima surat pengumuman tes beasiswa itu di Belitong(hal 45))
·        Nakal (Nakalku makin menjadi. Aku blingsatan mencari diriku sendiri, tersesat dalam ide-ide yang sinting.       (hal 23))
·        Iseng (Kedua, adalah kenakalan yang kusembunyikan jauh di dalam hati, sehingga Maurent sendiri tak tahu       bahwa aku seelalu berusaha agar dia menyebut namanya berulang-ulang.(hal 83)
·        Setia (Aku merindukan A Ling, rindu pada senyumnya,…Aku ingin bertemu, tapi ia masih raib(hal 160))
2) Arai:
·        Gigih(Arai kembali bersemangat menimbuniku dengan daun-daun rowan sambil tertawa terkekeh-kekeh(hal     65))
·        Setia (Tanggal 14 September adalah ulang tahun Zakiah. Inilah sumber gundah gulana itu. Sungguh setia           cinta dalam hati Arai(hal 230))
3) Stansfield:
    Sombong( Banyak yang heran bagaimana aku bisa akrab dengan Stansfield yang sengak itu(hal 97))
4) Townsend:
    Keras kepala(Karena itu, orang-orang Vermont terkenal keras kepala hingga lahir julukan Vermont                   Stubborn. Nah, Virginia lahir dari keluarga Vermont tulen(hal 97))
 5) Ninochka:
    Pemalu (Bukan hanya karena penampilan udiknya, sifat pemalunya, atau olahraga anehnya, tapi juga                 karena penyakit bengeknya ya  ng parah(hal 107))
 6) Mashood
·          Fanatik (Mashood benar-benar mengagumi sang Imam (hal 238))
·          Ramah (“Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.” (hal 237))
·          Jenaka (Namanya Mashood. Tubuhnya tambun, wajahnya licin, bulat, dan jenaka. (hal 237)) 7) Simon Van Der Wall :
    Tega/tidak peduli pada nasib orang lain.

   Latar
a)     Tempat
Tanjung Pandan (Dua minggu berikutnya aku harus ke Tanjong Pandan mengikuti ujian sekolah. (hal 4))
Bogor (Di bogor kami melamar kerja (hal 37))
Prancis(Prancis belum bangun ketika kami tiba di terminal bus Galliani(hal 77))
Italia(Penampilan kami yang paling mengesankan adalah di Fontana de Trevi, Roma (hal 248))
Rusia(Dengan menumpang bus sayur atau diam-diam melompat ke gerbong kereta minyak, kami sampai ke Moskwa(hal 197))
Estonia(Awal September kami sampai ke Estonia(hal 230))
Spanyol (Di Spanyol aku ternganga di bawah kubah Sagrada Familia, aku merasa seperti berada di dalam kerajaan kaum lelembut.(hal 269))
Islandia (kami ke Islandia, jauh dan harus naik feri(hal 194))
Swiss (Swiss, gemah ripah loh jinawi. Pada setiap sudut tercermin kekayaannya. Kami menyusuri avenue di Interakun, sebuah mobil Bentley menepi dan menekan klakson hati-hati. (hal 233))
Inggris (Bus antarkota national express membawaku ke Sheffield, di Midland, wilayah tengah Inggris, dekat Manchester, Birmingham, dan Leeds.(hal 283))
Perbatasan Nigeria-Mali (Di perbatasan Nigeria dan Mali kami menjumpai serombongan kafilah pedagang yang akan melintasi Gurun Sahara menuju Burkuni(hal 266))
Zaire (Kami pun samoai ke Zaire dan menemui seorang wanita Skotlandia bernaman Nadine Scott.(hal 267))
Yunani (Dewi Fortuna tertawa lebar, sampai terbahak-bahak, ketika kami sampai di Akropolis, Yunani. (hal 212))
Negara-negara Balkan (Sekonyong-konyong, nasib kami berbaik di negeri Balkan. (hal 217))
Rumania (sejak hari pertama di Crainova, Rumania aku waswas. (hal 218))
b)    Waktu
Minggu pagi(kami bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta naik Fokker 28 dari bandara perintis Buluhtumbang di Tanjung Pandan (hal 48))
Waktu Sholat Jum’at (usai khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab, jemaah berdiri untuk shalat jum’at, berdesakan (hal 242-243))
Malam terakhir di Jerman (Malam terakhir di Jerman, kami membungkus diri dalam sleeping bag, tidur di sudut stasiun Kӧln.(hal 193))    
4)    Alur
Campuran (Maju dengan adanya flashback).
5)    Sudut Pandang
Orang pertama, sebagai pelaku utama.
6)    Amanat
·        Tak ada yang terjadi secara kebetulan
·        Hidup itu penuh tantangan dan rintangan
·        Bergaul dengan siapapun juga, kita tetaplah diri kita sendiri.
·        Tertawalah, karena dunia akan tertawa bersamamu dan jangan bersedih karena kamu hanya akan menangis sendirian.
·        Bermimpilah, karena TUHAN akan memeluk mimpi-mimpi itu.
.   Kenakalan di masa lalu membuat kita menemui karma di masa depan.

B.   Unsur Ekstrinsik
Ø Nilai Sosial(Meskipun kami saling bersaing tajam, semuanya hanya secara akademik. Setelah pertempuran ilmiah habis-habisan,  kami menghambur ke kafe mahasiswa Brigandi et Bougreesses(hal 111))
Ø Nilai Ekonomik(Kami memasuki Belomorsk dalam keadaan bangkrut(hal 197))
Ø Nilai Bahasa (Belakangan kami tahu, oik adalah cara orang Belanda menyebut hai.(hal 53))
Ø Nilai nasionalisme (Anggun membuatku bangga menjadi orang Indonesia (hal 87))
Ø Nilai agama (Aku lebih kaget lagi karena suara amin itu hanya sendiri, sebab mazhab yang dianut jemaah masjid ini hanya mengucapkan amin dalam hati.(hal 243))


n Nama : Nabiilah Syaafiyah
   Kelas : 12 IPS 1


0 komentar:

Posting Komentar